Kita semua pernah memiliki perasaan bersalah dan tertuduh oleh karena berbagai kesalahan dan perbuatan kita yang sangat kita sesali. Kita di tuduh oleh pikiran kita sendiri ataupun kita mendengar suara dari hati nurani kita sendiri. Tidak jarang kita merasa kesal dengan diri sendiri, bahkan merasa kita tidak layak dan tidak bernilai. Bahkan kita malah berfikir bahwa kita pasti akan mengulanginya. Bagaimana kita mengatasi ini?
Rasa bersalah merupakan sesuatu yang timbul akibat terjadinya sebuah peperangan di pikiran dan hati nurani kita dengan perbuatan-perbuatan yang kita sesali dalam hidup kita. Peperangan ini seringkali dimenangkan oleh hal-hal negatif yang dipengaruhi oleh penilaian-penilaian yang kita setujui di masyarakat. Yang merupakan nilai-nilai yang belum tentu Alkitabiah tapi kita anggap sebagai suatu kebenaran.
Kebenarannya adalah bahwa kita adalah pribadi yang sudah di miliki oleh Tuhan sejak kita dirancangkan dalam pikiranNya. Sejak awal Tuhan mengasihi kita, bahkan dalam keadaan kita berdosa dan sangat-sangat menentang Dia, Tuhan selalu setia dan mengasihi kita.
Musuh tidak lagi punya kuasa untuk menuduh kita, karena tujuan kematian Yesus di kayu salib sudah jelas, menebus kita dari segala hutang-hutang dosa kita. Jadi jika saat ini kita masih memiliki perasaan atau pikiran tertuduh dan bersalah, segera pindah posisi ke posisi yang benar yaitu tempat di mana kita adalah orang-orang yang sudah menang, sekalipun kita masih jatuh. Ini akan perlahan-lahan merubah cara pandang kita terhadap diri kita sendiri dan memberikan kita kekuatan untuk berubah.
Di dalam Dia kita sudah disunat dengan sunat yang dilakukan tanpa tangan, dengan menanggalkan tubuh dari dosa-dosa daging, dengan sunat Kristus, dikuburkan dengan Dia dalam baptisan, di mana kita juga dibangkitkan bersama-Nya melalui iman dan kuasa Tuhan yang telah membangkitkan Dia dari kematian.
Kol 2: 11-15
11Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, 12karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
13Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 14dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 15Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Para penuduh yang kita kenal sebagai Setan, dulu berdiri di hadapan Allah dan menuduh kita siang dan malam. Tetapi sekarang karena Yesus Kristus, melalui iman dalam pekerjaan-Nya, kita berdiri tanpa noda di hadapan takhta. Dalam Wahyu, kita melihat hasil karya Yesus melawan Setan dan apa yang benar-benar Dia lakukan untuk kita menjadi pendamaian bagi dosa kita. Rasul Yohanes dengan berani menyatakan apa yang dia lihat sekarang, berdiri di hadapan Allah yang kudus. Penuduh telah diusir dari tempat kudus di hadapan takhta Allah, dan sekarang Yesus berdiri di tempat-Nya, senantiasa menjadi perantara bagi kita. Hari ini Yesus berdiri sebagai Imam Besar kita, dan Anda dan saya diberkati berdasarkan kedudukan benar dari Imam Besar.
Merenungkan Kolose 2:11-15 setiap hari akan membantu Anda dan saya untuk lepas dari semua tuduhan-tuduhan dan fokus kepada Kristus yang akan mengubah hidup Anda dan saya.